Lanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah,
baca.
Asma` Allah adalah nama dan sifat.
Nama (asma') dipandang dari dalalah (indikasinya) kepada dzat dan sifat dipandang dari indikasinya kepada makna. Dari pengertian pertama, maka seluruh asma` adalah mutaradif (sinonim), karena indikasinya hanya kepada satu dzat, yaitu Allah . Sedangkan dari pengertian kedua, maka semua asma Allah I adalah mutabayinah (
diferensial), karena setiap asma` "nama/sifat" mempunyai dalalah (indikasi ) makna yang tersendiri. Contohnya:
الحي العليم القدير السميع البصير الرحمن الرحيم
Semuanya adalah asma untuk satu Dzat, yaitu Allah . Akan tetapi makna الحيي tidak sama dengan makna العليم dan العليم tidak sama dengan makna القدير demikianlah seterusnya.
Asma Allah I disebut nama dan sifat berdasarkan petunjuk dari al-Qur`an, seperti firman Allah :
وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yunus: 107)
dan juga disebutkan dalam firman Allah :
وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ
Dan RabbmulahYang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat.. (QS. Al-Kahf :58)
Ayat yang kedua dengan jelas menunjukkan bahwa ar-Rahim yaitu yang mempunyai sifat rahmah.
Selain itu, berdasarkan konsensus para ahli bahasa dan adat kebiasaan, bahwa tidak dikatakan 'alim kepada orang yang tidak mempunyai ilmu, tidak dikatakan sami' kepada orang yang tidak mempunyai pendengaran, tidak dikatakan bashir kepada orang yang tidak mempunyai penglihatan, dan demikian pula seterusnya.
bagaimana pendapat nada mengenai "
Asma` Allah I adalah nama dan sifat "
apakah kaidah-kaidah tersebut sudah sesuai???
Asma` Allah adalah nama dan sifat. |
khabibieka |
4.5 Suara Dari 1001 Ulasan