tag:blogger.com,1999:blog-62382554270164705272024-03-25T18:27:17.858-07:00makalah pendidikan islamMemberikan informasi kepada para pelajar,santri ataupun mahasiswa mengenai Pendidikan Agama Islam "PAI" baik berupa artikel maupun makalah pendidikan islam, dengan tujuan memudahkan para pencari dalam mempelajari agama islam maupun agam islamkhabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-89552855781844867582011-05-14T07:50:00.003-07:002014-12-23T07:46:17.937-08:00ilhad (mengingkari) asma` Allah ialah tindakan peyelewenganLanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah, <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html">baca</a></b>.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-e_qyHlxMC90/VJMOLcmdNzI/AAAAAAAAAbI/JEWgyVxB1yU/s1600/hp%2Bkelas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-e_qyHlxMC90/VJMOLcmdNzI/AAAAAAAAAbI/JEWgyVxB1yU/s1600/hp%2Bkelas.jpg" /></a></div>
<br />
<b>Pengertian ilhad (mengingkari) asma` Allah ialah tindakan peyelewengan</b><br />
<br />
Disini saya akan menerangkan mengenai<b> ilhad</b> (<b>mengingkari</b>) asma` Allah ialah tindakan menyelewengkan asma` dari kebenaran yang wajib dilaksanakan terhadapnya.<br />
Macam-macam <b>ilhad</b>:<br />
<br />
<ul>
<li><b>Mengingkari</b> sesuatu dari asma` Allah , sifat dan hukum yang terkandung di dalamnya. Seperti tindakan kaum Jahmiyah dan golongan lain dari ahli ta'thil. Menurut mereka, sesungguhnya asma` adalah lafazh yang kosong, tidak mengandung sifat dan makna. Mereka memberikan nama kepada-Nya as-Sami`, al-Bashir, al-Hayy, ar-Rahim, al-Mutakallim, dan al-Murid. Namun mereka mengatakan: Tiada kehidupan bagi-Nya, tiada pendengaran, tiada penglihatan, tiada perkataan, tiada kehendak yang berdiri dengan-Nya. Ini adalah ilhad paling besar pada asma`, baik secara akal, syara`, bahasa, dan fithrah.</li>
<li>Menjadikan asma` Allah mempunyai indikasi (dalalah) yang serupa dengan sifat makhluk. Seperti tindakan ahlu tasybih (antropomorphism). Golongan ini adalah kebalikan dari golongan pertama yang mengingkari sifat Allah I dan menolak sifat kesempurnaan-Nya.</li>
<li>Menamai Allah dengan nama yang tidak disebutkan-Nya untuk diri-Nya dan tidak disebutkan oleh Rasul-Nya dalam hadits yang shahih. Seperti tindakan kaum Nasrani yang menamai-Nya 'Bapa' dan tindakan filosof yang menyebut-Nya 'Al`ilah al-Fa`ilah' (Efficient Cause). Karena Asma` Allah adalah tauqifiyah, maka menamai Allah yang bukan berasal dari Allah atau dari Rasul-Nya r, berarti menyelewengkan Asma` Allah dari kebenaran.</li>
<li>Mengambil dari Asma` Allah I nama untuk berhala. Seperti tindakan kaum musyrikin yang menamai berhala mereka dengan nama al-'Uzza berasal dari al-'Aziz dan berhala al-Laat yang berasal dari al-Ilah.</li>
</ul>
<br />
<h4>
Mengenai ilhad dengan segala macamnya adalah <b>haram</b>, karena Allah mengancam orang yang berbuat ilhad dengan firman-Nya:</h4>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَللهِ اْلأَسْمَآءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ </span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<blockquote>
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A'raaf : 180)</blockquote>
Mensifati-Nya dengan sifat yang Dia Maha Besar dan Maha Suci dari sifat kekurangan, seperti perkataan Yahudi yang paling jahat: "Innahu faqiir (bahwasanya Dia fakir) dan perkataan mereka bahwa Dia beristirahat setelah menciptakan makhluk-Nya. Dan perkataan mereka:<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">يَدُ اللهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا</span></b></div>
<br />
<blockquote>
Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (QS. Al-Maidah:64)</blockquote>
<h3>
Dan perkataan-perkataan serupa dengan itu termasuk ilhad pada Asma` dan sifat Allah .</h3>
<br />
bagaimana pendapat nada mengenai "<b> ilhad (mengingkari) asma` Allah ialah tindakan peyelewengan </b>"<br />
apakah kaidah-kaidah tersebut sudah sesuai???<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-mcA2UumIi2o/VJmOMDscw-I/AAAAAAAAAbU/Do7EFRHmnyg/s1600/bekas%2Bbaru%2Bcopy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-mcA2UumIi2o/VJmOMDscw-I/AAAAAAAAAbU/Do7EFRHmnyg/s1600/bekas%2Bbaru%2Bcopy.jpg" height="57" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-8O1eEY7ZdWM/UsO4_y1DcXI/AAAAAAAAGxE/te1t_ozTvYQ/s1600/1385743_550645531671865_246259148_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-64953978787704718662011-05-14T07:50:00.002-07:002014-12-18T10:54:13.714-08:00Asma` Allah tidak terbatas pada bilangan tertentuLanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah, <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html">baca</a></b>.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-e_qyHlxMC90/VJMOLcmdNzI/AAAAAAAAAbI/JEWgyVxB1yU/s1600/hp%2Bkelas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-e_qyHlxMC90/VJMOLcmdNzI/AAAAAAAAAbI/JEWgyVxB1yU/s1600/hp%2Bkelas.jpg" /></a></div>
<br />
<b>Pengertian Asma` Allah I tidak terbatas pada bilangan tertentu</b><br />
<br />
Asma` Allah I tidak terbatas pada bilangan tertentu, berdasarkan sabda Rasulullah r:<br />
<div style="text-align: right;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><b><br />
</b></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><b>مَا أَصَابَ مُسْلِمًا قَطُّ هَمٌّ وَلاَ حَزَنٌ فَقَالَ اللّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَاْبنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي فِى يَدِكَ مَاٍض فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاءُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَجلاَءَ حُزْنِي وَذهَابَ هَمِّي إِلاَّ أَذْهَبَ اللهُ هَمَّهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَ حُزْنِهِ فَرَحًا</b></span></div>
<div style="text-align: right;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
'Tidak ada duka cita dan kesedihan yang menimpa seorang muslim, lalu ia membaca: 'Ya Allah sesungguhnya aku adalah hamba-Mu dan putra dari jariyah-Mu, ubun-ubunku berada di tangan-Mu, berlaku padaku hukum-Mu, sangat adil padaku keputusan-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh asma-Mu, yang telah Engkau namakan untuk diri-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau engkau ajarkan kepada seseorang di antara makhluk-Mu, atau masih dalam rahasia gaib pada-Mu, yang hanya Engkau sendiri yang mengetahuinya, agar Engkau jadikan al-Qur`an sebagai penyejuk hatiku, pembersih sakit hatiku, dan penghapus kesedihanku,' melainkan Allah menghilangkan kesedihan hatinya dan menggantikan tempat duka citanya menjadi kebahagiaan.'<br />
Dia I menjadikan asma-Nya menjadi tiga bagian:<br />
Nama yang Dia berikan untuk dirinya dan Dia beritahukan kepada para malaikat-Nya atau yang lainnya, namun nama-nama-Nya tidak disebutkan dalam kitab-Nya.<br />
Dia menurunkan nama itu dalam kitab-Nya dan memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya.<br />
Yang menjadi rahasia gaib padanya dan hanya Dia sendiri yang mengetahuinya, tidak ada seorangpun di antara makhluk yang mengetahuinya. Oleh karena itu Nabi r bersabda: "Ista`tsarta bihi" artinya hanya Engkau yang mengetahuinya. Dan berdasarkan ini Nabi r bersabda dalam hadits syafaat:<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">فَيُفْتَحُ عَلَيَّ مِنْ مَحَامِدِهِ بِمَا لاَ أُحْسِنُهُ اْلآنَ</span></b></div>
<blockquote>
<br />
"Maka dibuka kepadaku (untuk mengungkapkan) segala pujian kepada-Nya dengan pujian yang tidak bisa saya ungkapkan dengan baik di sini (di dunia)."</blockquote>
Dan dalam hadits yang lain:<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ</span></b></div>
<blockquote>
"Aku tidak bisa menghinggakan pujian kepada-Mu seperti Engkau memuji terhadap diri-Mu."</blockquote>
Adapun hadits yang berbunyi:<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">إِنَّ ِللهِ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اسْمًا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدَةً مَنْ أَحْصَاهَا َدخَلَ الْجَنَّةَ</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<blockquote>
Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barangsiapa yang dapat menghitungnya niscaya ia masuk ke dalam surga."</blockquote>
Yang dimaksud dengan menghitung asma Allah I ialah menghapalnya, memahaminya maknanya, dan menghamba kepada Allah berdasarkan asma-Nya. hadits ini tidak menunjukkan bahwa asma` Allah hanya 99 saja. Adapun makna hadits yang berbunyi "barangsiapa yang dapat menghitungnya niscaya ia masuk ke dalam surga" merupakan kalimat pelengkap, bukan kalimat terpisah dan berdiri sendiri. Sebagai contoh: bila seseorang berkata: 'Saya mempunyai uang Rp. 1.000.000.000 yang saya siapkan untuk sedekah', berarti bisa saja ia mempunyai uang selain RP. 1.000.000.000 yang disiapkan untuk berbagai macam keperluan lainnya. Adapun yang berkenaan dengan penyusunan dan penentuan jumlah asma` Allah, maka hadits tersebut adalah dha`if (lemah) jadi tidak bisa menjadi hujjah.<br />
<br />
bagaimana pendapat nada mengenai " <b>Asma` Allah tidak terbatas pada bilangan tertentu</b> "<br />
apakah kaidah-kaidah tersebut sudah sesuai???khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-65064563039735494252011-05-14T07:50:00.001-07:002014-12-18T10:58:13.281-08:00Asma` Allah I adalah tauqifiyyahLanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah, <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html">baca</a></b>.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://images.clipartpanda.com/iphone-clipart-a28fb9f391fd4251be4a9b0602361161.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://images.clipartpanda.com/iphone-clipart-a28fb9f391fd4251be4a9b0602361161.png" /></a></div>
<br />
<b>Pengertian Asma` Allah I adalah tauqifiyyah</b><br />
<br />
Asma` Allah adalah tauqifiyyah, yaitu berdasarkan pada wahyu, akan tidak mempunyai peran di dalamnya.<br />
Oleh karena itu, dalam masalah asma` ini harus berlandaskan al-Qur`an dan Sunnah yang shahih, tidak boleh ditambah ataupun dikurangi, karena akal saja tidak mungkin dapat mengetahui asma yang dimiliki oleh Allah . Untuk itu wajib berpijak kepada nash. Firman Allah :<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَلاَتَقْفُ مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً</span></b></div>
<blockquote style="text-align: left;">
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS. Al-Isra` :36)</blockquote>
Selain itu, memberikan nama kepada Allah dengan asma` yang tidak ditetapkan oleh Allah bagi diri-Nya sendiri, atau mengingkari asma`-Nya adalah pelanggaran terhadap hak Allah . Maka, wajiblah berlaku sopan dalam masalah ini dan cukup dengan mengikuti apa yang datang dari nash.<br />
<br />
bagaimana pendapat nada mengenai " <b>Asma` Allah I adalah tauqifiyyah</b> "<br />
apakah kaidah-kaidah tersebut sudah sesuai???khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-31118534685865476872011-05-14T07:50:00.000-07:002011-05-14T07:50:16.302-07:00Asma Allah jika menunjukkan pengertian transitif (muta'adii)Lanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah, <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html">baca</a></b>.<br />
<br />
<b>Pengertian Asma Allah jika menunjukkan pengertian transitif (muta'adii)</b><br />
<br />
Asma Allah , jika menunjukkan pengertian transitif (muta'adii), maka mengandung tiga hal:<br />
Pertama: ketetapan asma tersebut untuk Allah I. <br />
Kedua: ketetapan sifat yang dikandung oleh Asma ini untuk Allah .<br />
Ketiga: Ketetapan hukumnya dan tuntutannya (objek) dari sifat tersebut.<br />
Contoh nama السميع (Maha Mendengar), mengandung ketetapan nama ini untuk Allah , ketetapan bahwa Allah mempunyai sifat 'sama' (mendengar), dan ketetapan hukum dan tuntutannya (objek), yaitu segala bisikan dan kata-kata rahasia serta segala bunyi yang selalu didengar oleh Allah , sebagaimana firman-Nya:<br />
<div style="text-align: right;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div><div style="text-align: right;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَاللهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَآ إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ</span></b></div><blockquote>Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Mujadilah:1)</blockquote>Akan tetapi jika nama Allah menunjukkan makna intransitif (lazim), maka hanya mengandung dua hal: <br />
Pertama: ketetapan nama tersebut untuk Allah.<br />
Kedua: ketetapan sifat yang dikandung oleh makna ini untuk Allah : contoh: nama ' الحي ' (Yang Maha Hidup) mengandung ketetapan bahwa nama ini untuk Allah I dan ketetapan adanya sifat 'hayah' (hidup) bagi-Nya.<br />
<br />
bagaimana pendapat nada mengenai " <b>Asma Allah jika menunjukkan pengertian transitif (muta'adii)</b> "<br />
apakah kaidah-kaidah tersebut sudah sesuai???khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-38954958961094193072011-05-14T07:26:00.000-07:002014-12-18T10:58:37.950-08:00Dilalah Asma`ul Husna "indikasinya"<b>Dilalah Asma`ul Husna</b>.(indikasinya)<br />
Seluruh asma` Allah adalah husna, artinya Maha Indah dan semuanya menunjukkan kesempurnaan dan pujian yang absolut. Seluruhnya diambil dari sifat-sifat-Nya. Maka sifat yang ada padanya tidak menafikan 'alamiyah (nama) dan 'alamiyah tidak menafikan sifat, dan dilalahnya (indikasinya) ada tiga:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.mysitemyway.com/etc-mysitemyway/icons/legacy-previews/icons-256/blue-jelly-icons-media/003084-blue-jelly-icon-media-ipod1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.mysitemyway.com/etc-mysitemyway/icons/legacy-previews/icons-256/blue-jelly-icons-media/003084-blue-jelly-icon-media-ipod1.png" /></a></div>
<br />
<ul>
<li><b>Dilaalah muthabaqah</b> (adekusi), ketika kita tafsirkan nama dengan seluruh yang ditunjukkannya.</li>
<li><b>Dilaalah tadhamun</b> (inklusi), ketika kita tafsirkan dengan sebagian yang ditunjukkannya.</li>
<li><b>Dilaalah iltizam</b> (konsekuensi), ketika kita menunjukkannya atas yang lainnya dari asma` (nama-nama) sebagai konsekuensi nama ini atas nama-nama yang lain.</li>
</ul>
<br />
Disini saya juga memberikan beberapa contoh tentang <b>Dilalah Asma`ul Husna</b> ,misalnya: ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), yang menunjukkan adanya sifat rahmah dan Dzat adalah dilaalah muthabaqah (adekusi), dan atas salah satunya adalah dilaalah tadhamun (inklusi) karena ia termasuk dalam kandungannya. Dan indikasinya atas Asma` yang tidak didapatkan sifat rahmat kecuali dengan tetapnya Asma` tersebut, seperti hayat (hidup), ilmu (pengetahuan) iradah (kehendak), qudrat (kekuasaan) dan yang lainnya adalah dilaalah iltizam (konsekuensi). Bagian yang terakhir ini memerlukan pemikiran yang kuat dan perenungan. Para ahli ilmu berbeda pendapat dalam hal ini. Maka jalan untuk mengenalnya adalah ketika anda memahami lafazh (kata) dan makna yang terkandung di dalamnya dan anda memahaminya dengan baik, maka pikirkan maknanya yang tidak akan sempurna tanpa makna tersebut. <br />
<br />
bagaimana pendapat anda mengenai "<b>Dilalah Asma`ul Husna</b>" apakah sudah sesuai dengan apa yang anda pikirkan??khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-44317678921408845592011-05-14T07:10:00.000-07:002014-12-18T09:27:09.808-08:00Asma` Allah dan sifat-sifat-Nya hanya untuk-NyaLanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah, <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html">baca</a></b>.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-e_qyHlxMC90/VJMOLcmdNzI/AAAAAAAAAbE/FLc_vMFV748/s1600/hp%2Bkelas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-e_qyHlxMC90/VJMOLcmdNzI/AAAAAAAAAbE/FLc_vMFV748/s1600/hp%2Bkelas.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<b>Asma` Allah dan sifat-sifat-Nya hanya untuk-Nya</b>, dan persamaan nama tidak menunjukkan persamaan yang diberi nama.<br />
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: Allah menamakan diri-Nya dengan beberapa nama dan menamai sifat-sifat-Nya dengan beberapa nama. Apabila Asma` tersebut diidhafahkan (disandarkan) kepada-Nya maka asma` itu hanya untuk-Nya, tiada sesuatupun yang menyekutui-Nya pada sifat itu. Dia I juga memberi nama kepada sebagian makhluk-Nya dengan beberapa nama yang hanya untuk mereka. Persamaan nama tidak menunjukkan persamaan yang diberi nama. Allah I menamai diri-Nya Hayy (Yang Maha Hidup) dalam firman-Nya:<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ</span></b></div>
<br />
<blockquote>
Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); (QS. Al-Baqarah :255)</blockquote>
Dan Dia I memberi nama kepada sebagian hamba-Nya Hayy (yang hidup) dalam firman-Nya:<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ</span></b></div>
<br />
<blockquote>
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup (QS. Ar-Ruum:19)</blockquote>
Pengertian al-hayy (yang hidup) dalam surah ar-Rumm ini tidak seperti pengertian al-Hayy (Yang Maha Hidup) dalam surah al-Baqarah yang disebutkan sebelumnya.<br />
Dalam ayat lain, Allah I menamakan diri-Nya 'Aliim, Haliim (Yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun), dan Dia I memberikan nama kepada sebagian hamba-Nya dengan nama 'Aliim, seperti dalam firman-Nya:<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَبَشَّرُوهُ بِغُلاَمٍ عَلِيمٍ </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<blockquote>
dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang alim (Ishak). (QS. Adz-Dzariyaat :28)</blockquote>
maksudnya: Nabi Ishaq u. Sebagaimana Dia juga menamai yang lain Halim, seperti dalam firman-Nya:<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلاَمٍ حَلِيمٍ </span></b></div>
<br />
Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (QS. Ash-Shaaffaat :101)<br />
Maksudnya: Ismail u. 'Aliim dalam ayat di atas bukan seperti al-'Alim yang merupakan asma` Allah I, dan Halim dalam ayat di atas bukan seperti pengertian al-Halim yang merupakan salah satu dari asma` Allah I.<br />
Dan Allah I menamakan diri-Nya Samii' dan Bashiir dalam firman-Nya:<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا </span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<blockquote>
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-Nisaa`:58)</blockquote>
Dan Dia menamai sebagian makhluk-Nya dengan nama 'samii' dan bashir' dalam firman-Nya:<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">إِنَّا خَلَقْنَا اْلإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا </span></b></div>
<br />
<blockquote>
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS. Al-Insaan :2)</blockquote>
As-Samii' dalam ayat ini bukan seperti as-Samii' yang merupakan salah satu dari asma` Allah yang disebutkan dalam ayat sebelumnya. Demikian pula al-bashiir dalam ayat ini tidak sama pengertiannya dengan al-Bashiir yang merupakan salah satu asma` Allah I yang dalam surah an-Nisaa` yang disebutkan sebelumnya.<br />
Dia I menamai diri-Nya dengan nama ar-Ra`uf dan ar-Rahim, seperti dalam firman-Nya:<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">إِنَّ اللهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفُُ رَّحِيمُُ </span></b></div>
<br />
<blockquote>
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (QS. Al-Baqarah:143)</blockquote>
Dan Dia memberi nama kepada sebagian makhluk-Nya dengan nama ar-Ra`uf ar-Rahim dalam firman-Nya:<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَاعَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ </span></b><br />
<br />
<blockquote>
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min. (QS. At-Taubah:128)</blockquote>
Sifat ar-Ra`uf pada ayat sebelumnya tidak seperti sifat ra`uf pada ayat ini, dan sifat Rahim pada ayat sebelumnya tidak seperti sifat rahim para ayat ini.<br />
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: 'Nama-nama yang digunakan kepada Allah I dan kepada hamba, seperti al-Hayy, as-Samii', al-Bashiir, al-'Aliim, al-Qadiir dan yang semisalnya, ada tiga golongan dalam memandangnya:<br />
Segolongan dari mutakallimin berkata: ia adalah hakikat pada hamba dan majaaz pada Rabb. Ini adalah pendapat kaum Jahmiyah yang ekstrim. Ini adalah ucapan yang paling keji dan paling merusak.<br />
Pendapat sebaliknya, nama-nama itu adalah hakikat pada Rabb, majaaz (persamaan/perumpamaan) pada Rabb. Ini adalah pendapat Abul-Abbas an-Naasyi.<br />
Sesungguhnya nama-nama itu adalah hakikat pada Rabb dan hamba, dan inilah pendapat ahlus-sunnah. Perbedaan dua hakikat pada keduanya tidak mengeluarkannya dari kondisinya yang merupakan hakekat pada keduanya. Bagi Rabb dari nama-nama itu yang sesuai dengan kebesaran-Nya, dan bagi hamba dari nama itu yang sesuai dengan kapasitasnya sebagai hamba.<br />
<br />
bagimana pendapat anda mengenai " Asma` Allah dan sifat-sifat-Nya hanya untuk-Nya" apakah sesuai dengan pendapat anda??khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-32866858807534929132011-05-14T07:00:00.000-07:002014-12-18T11:01:36.484-08:00Urutan menjaga Asma` Allah Yang Maha IndahLanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah, <a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html">baca</a>.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://c2c.sulekhalive.com/mobiles/samsung/e1500-duos/stills/Samsung-E1500-Duos_9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://c2c.sulekhalive.com/mobiles/samsung/e1500-duos/stills/Samsung-E1500-Duos_9.jpg" height="320" width="288" /></a></div>
<br />
Urutan menjaga (<b>menghapal, memahami dan mengamalkan</b>) Asma` Allah I Yang Maha Indah. Barangsiapa yang menjaganya niscaya masuk surga.<br />
Ini adalah keterangan penghapalan asma'-Nya 'barangsiapa yang menghapalnya niscaya masuk surga'. <br />
Pertama: <b>menghapal</b> lafazh dan bilangannya.<br />
Kedua : <b>Memahami</b> makna dan yang diindikasikannya.<br />
<div style="text-align: left;">
Ketiga: Berdoa dengannya, seperti firman Allah "<b>mengamalkan</b>":</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَللهِ اْلأَسْمَآءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا</span></b></div>
<blockquote>
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu. (QS. Al-A'raaf:180)</blockquote>
Terdapat dua martabat:<br />
Pertama, adalah memuji dan beribadah.<br />
Kedua, do'a meminta dan memohon.<br />
<br />
<b>Dan juga perlu diingat keterangan dibawah ini:</b><br />
<b><br />
</b><br />
Dia tidak dipuji kecuali dengan asma`-Nya Yang Husna dan Sifat-Nya Yang Maha Tinggi. Demikian pula Dia tidak diminta kecuali dengannya. Tidak boleh berdo'a dengan kata-kata: 'Hai yang ada (maujud), hai sesuatu, atau hai Dzat ampuni dan kasihilah aku'. Tetapi Dia diminta dengan nama yang sesuai dengan permintaan. Yang Berdo'a bertawassul kepada-Nya dengan nama itu. Siapa yang memikirkan do'a para rasul, apabila doa Nabi Muhammad r, ia akan mendapatkan doa-doa tersebut sesuai dengan penjelasan di atas.<br />
Kita memohon kepada Allah I agar senantiasa membimbing kita kepada cahaya-Nya dan memudahkan jalan bagi kita untuk mendapatkan keridhaan-Nya, sesungguhnya Dia I sangat dekat dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya.<br />
<br />
bagaimana pendapat anda mengenai "Urutan menjaga (menghapal, memahami dan mengamalkan) Asma` Allah I Yang Maha Indah. Barangsiapa yang menjaganya niscaya masuk surga." apakah anda sudah melakukannya??khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-16006427752173834182011-05-14T06:43:00.000-07:002014-12-18T11:01:05.676-08:00Asma` Allah adalah nama dan sifat.Lanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah, <a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html">baca</a>.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://drop.ndtv.com/TECH/product_database/images/5302013120851AM_635_samsung_metro_2252.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://drop.ndtv.com/TECH/product_database/images/5302013120851AM_635_samsung_metro_2252.png" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Asma` Allah adalah nama dan sifat. </b><br />
<b><br />
</b><br />
Nama (asma') dipandang dari dalalah (indikasinya) kepada dzat dan sifat dipandang dari indikasinya kepada makna. Dari pengertian pertama, maka seluruh asma` adalah mutaradif (sinonim), karena indikasinya hanya kepada satu dzat, yaitu Allah . Sedangkan dari pengertian kedua, maka semua asma Allah I adalah mutabayinah (<strike>diferensial</strike>), karena setiap asma` "nama/sifat" mempunyai dalalah (indikasi ) makna yang tersendiri. Contohnya:<br />
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><b><br />
</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><b>الحي العليم القدير السميع البصير الرحمن الرحيم</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Semuanya adalah asma untuk satu Dzat, yaitu Allah . Akan tetapi makna الحيي tidak sama dengan makna العليم dan العليم tidak sama dengan makna القدير demikianlah seterusnya.<br />
Asma Allah I disebut nama dan sifat berdasarkan petunjuk dari al-Qur`an, seperti firman Allah :<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<blockquote>
dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yunus: 107)</blockquote>
dan juga disebutkan dalam firman Allah :<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ</span></b></div>
<br />
<blockquote>
Dan RabbmulahYang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat.. (QS. Al-Kahf :58)</blockquote>
Ayat yang kedua dengan jelas menunjukkan bahwa ar-Rahim yaitu yang mempunyai sifat rahmah.<br />
Selain itu, berdasarkan konsensus para ahli bahasa dan adat kebiasaan, bahwa tidak dikatakan 'alim kepada orang yang tidak mempunyai ilmu, tidak dikatakan sami' kepada orang yang tidak mempunyai pendengaran, tidak dikatakan bashir kepada orang yang tidak mempunyai penglihatan, dan demikian pula seterusnya.<br />
<br />
bagaimana pendapat nada mengenai " <b>Asma` Allah I adalah nama dan sifat</b> "<br />
apakah kaidah-kaidah tersebut sudah sesuai???khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-39221299029820484852011-05-14T06:34:00.000-07:002014-12-18T11:00:32.292-08:00Seluruh Asma Allah adalah husna, artinya Maha IndahLanjutan dari Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah,<a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/kaidah-kaidah-utama-tentang-asma-dan.html"> <b>baca.</b></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn4.mos.techradar.futurecdn.net//art/mobile_phones/Samsung/Galaxy%20Fame/HandsOn2/Fame-HandsOn-15-580-90.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn4.mos.techradar.futurecdn.net//art/mobile_phones/Samsung/Galaxy%20Fame/HandsOn2/Fame-HandsOn-15-580-90.JPG" height="179" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
Seluruh <b>Asma Allah adalah husna</b>, artinya <b>Maha Indah</b>. Firman Allah :</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَللهِ اْلأَسْمَآءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا</span></b></div>
<blockquote>
Hanya milik <b>Allah asma-ul husna</b>, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu. (QS. Al-A'raaf :180)</blockquote>
<div style="text-align: left;">
<b>Asma Allah</b> Maha Indah dan sempurna karena tidak terkandung di dalamnya kekurangan sedikitpun, baik secara eksplisit maupun implisit. Contohnya: العليم (Yang Maha Tahu) salah satu <b>asma` Allah</b> yang mengandung sifat 'ilmu' (pengetahuan) yang sempurna, tidak didahului oleh sifat kebodohan dan tidak pula dihinggapi sifat lupa. Firman Allah :</div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">قَالَ عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي فِي كِتَابٍ لاَّيَضِلُّ رَبِّي وَلاَيَنسَى</span></b></div>
<blockquote>
Musa menjawab:"Pengetahuan tentang itu ada di sisi Rabbku, di dalam sebuah kitab, Rabb kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa; (QS. Thaha :52)</blockquote>
<div style="text-align: left;">
Ilmu pengetahuan Allah maha luas, meliputi segala sesuatu, baik secara umum maupun rinci, berkenaan dengan perbuatan Allah sendiri maupun makhluk-Nya. firman Allah :</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَيَعْلَمُهَآ إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَافِي الْبَرِّوَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ يَعْلَمُهَا وَلاَحَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ اْلأَرْضِ وَلاَرَطْبٍ وَلاَيَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مًّبِينٍ</b></div>
<blockquote>
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS.al-An'aam:59)</blockquote>
<div style="text-align: left;">
Dan dan juga disebutkan dalam firman Allah :</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b> <span class="Apple-style-span">وَ</span>مَامِن دَآبَّةٍ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ</b></div>
<blockquote>
<div style="text-align: left;">
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Huud:6)</div>
</blockquote>
Dari kedua ayat di atas benar-benar telah memberikan penjelasan secara nyata bahwa tidak ada sesuatupun di alam semesta ini yang terlepas dari ilmu Allah I yang Maha Luas dan tanpa batas. Itulah kesempurnaan dan keindahan ilmu Allah . Demikian pula sifat-sifat Allah yang lainnya, semuanya indah dan sempurna.<br />
<div>
<br />
<br />
<div style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
bagaimana pendapat nada mengenai " <b>Seluruh Asma Allah adalah husna, artinya Maha Indah</b> "</div>
<div style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
apakah <b>hal</b> tersebut sudah sesuai???</div>
</div>
khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-4386563527857057132011-05-14T06:15:00.000-07:002014-12-18T11:00:07.031-08:00Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat AllahDisini saya akan menjelaskan<b> Asma` dan sifat</b> yang merupakan bagian dalam tauhid, (selain Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyyah), yang maknanya adalah beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya sebagaimana diterangkan dalam al-Qur`an dan Sunnah Rasul-Nya menurut apa yang pantas bagi Allah tan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.ndtv.com/tech/images/samsung_galaxy_express.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.ndtv.com/tech/images/samsung_galaxy_express.jpg" height="267" width="320" /></a></div>
pa 4 hal sebagai berikut;<br />
<ul>
<li>Tahrif (mengubah lafazh dan membelokkan makna sebenarnya). </li>
<li>Ta'thil (pengingkaran seluruh atau sebagian sifat dan Dzat Allah ). </li>
<li>Takyiif (menanyakan bagaimana Allah ).</li>
<li>Tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). </li>
</ul>
Dalam hal ini Allah berfirman:<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءُُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ</span></b></div>
<blockquote>
"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Asy-Syura:11)"</blockquote>
Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal Asma`ul Husna dengan bersungguh-sungguh, menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah kepada Allah maka akan menjadi penguat iman yang paling besar, bahkan mengenal Asma` dan sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana iman seseorang itu kembali kepada dasar yang agung ini.<br />
Berdasarkan hal tersebut, dalam kesempatan ini kami menulis beberapa kaidah penting tentang asma dan sifat Allah yang dikutip dari beberapa kitab, sebagai berikut;<br />
<ul>
<li>kitab 'al-Qawa'idul Mutsla fil asma`i wash shifat karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin.</li>
<li>kitab Syarh asma`ilhusna fii dhauil kitaab wass sunnah, karya Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani.</li>
<li>kitab Faidah Jalillah fi Qawa'idil Asma`il Husna, karya Ibnul Qayyim. </li>
</ul>
Dengan harapan semoga kutipan singkat ini bermanfaat bagi kita semua -kaum muslimin- yang mengharapkan ridha Allah .<br />
<div style="text-align: left;">
Allah berfirman:</div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">وَللهِ اْلأَسْمَآءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا</span></b></div>
<blockquote>
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu. (QS. Al-A'raaf:180)</blockquote>
<div style="text-align: left;">
Doa yang disebutkan dalam ayat di atas mengandung doa masalah dan doa ibadah. Doa masalah adalah memohon kepada Allah I diawali dengan menyebutkan nama yang sesuai dengan satu atau beberapa nama dari nama-nama-Nya. Seperti mengatakan:</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">يَا غَفُوْرُ اغْفِرْلِي, يَارَحِيْمُ ارْحَمْنِي, يَاحَفِيْظُ احْفَظْنِي </span></b></div>
<blockquote>
"Ya Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah aku. Ya Allah Yang Maha Pengasih, kasihilah aku. Ya Allah Yang Maha Pelindung, lindungilah aku."</blockquote>
Sedangkan yang dimaksud dengan doa ibadah adalah melaksanakan ibadah kepada Allah berdasarkan Asma`ul Husna ini. seperti :<br />
<ul>
<li>kita bertaubat kepada Allah karena <b>Dia Maha Penerima Taubat</b>.</li>
<li>berdzikir dengan-Nya karena <b>Dia Maha Mendengar</b>.</li>
<li>beribadah dengan raga karena <b>Dia Maha Melihat</b>, dengan seterusnya.</li>
</ul>
Mengingat pentingnya masalah <b>asma` dan sifat</b> ini, banyak umat Islam yang membicarakannya. Ada yang sesuai dengan al-Qur`an dan Sunnah dan hanya inilah golongan yang benar dan diridhai Allah , ada yang menyimpang dari jalan yang lurus dengan menolak semua <b>asma dan sifat Allah</b> , ada yang menerima sebagian sifat Allah dan menolak sebagian yang lain, ada pula yang memalingkannya dari makna yang sebenarnya. Di antara kaum yang menyimpang itu, ada yang karena salah dalam memahami dalil, ada yang karena bodoh, dan ada pula yang hanya karena berdasarkan ta'ashshub buta. Dan agar kita tidak terjerumus ke jalan yang menyimpang.<br />
<br />
Berikut ini beberapa kaidah penting yang berkenaan dengan<b> asma` dan sifat Allah</b><br />
<br />
<ol>
<li>Seluruh Asma Allah adalah husna, artinya Maha Indah. <a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/seluruh-asma-allah-adalah-husna-artinya.html"><b>baca</b></a></li>
<li>Asma` Allah adalah nama dan sifat. <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/asma-allah-adalah-nama-dan-sifat.html">baca</a></b></li>
<li>Asma Allah , jika menunjukkan pengertian transitif (muta'adii), maka mengandung tiga hal: <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/asma-allah-jika-menunjukkan-pengertian.html">baca</a></b></li>
<li>Asma` Allah adalah tauqifiyyah, yaitu berdasarkan pada wahyu, akan tidak mempunyai peran di dalamnya. <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/asma-allah-i-adalah-tauqifiyyah.html">baca</a></b></li>
<li>Asma` Allah tidak terbatas pada bilangan tertentu, berdasarkan sabda Rasulullah r:<a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/asma-allah-tidak-terbatas-pada-bilangan.html"> baca</a></li>
<li>Ilhad (mengingkari) asma` Allah ialah tindakan menyelewengkan asma` dari kebenaran yang wajib dilaksanakan terhadapnya. <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/ilhad-mengingkari-asma-allah-ialah.html">baca</a></b></li>
<li>Dilalah Asma`ul Husna. <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/dilalah-asmaul-husna-indikasinya.html">baca</a></b></li>
<li>Asma` Allah dan sifat-sifat-Nya hanya untuk-Nya, dan persamaan nama tidak menunjukkan persamaan yang diberi nama.<a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/asma-allah-dan-sifat-sifat-nya-hanya.html"> <b>baca</b></a></li>
<li>Urutan menjaga (menghapal, memahami dan mengamalkan) Asma` Allah I Yang Maha Indah. Barangsiapa yang menjaganya niscaya masuk surga. <b><a href="http://makalah-pendidikan-islam.blogspot.com/2011/05/urutan-menjaga-asma-allah-yang-maha.html">baca</a></b></li>
</ol>
<div>
sumber</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
بدائع الفوائد: للإمام ابن القيم الجوزية</div>
<div>
القواعد المثلى فى الأسماء والصفات : الشيخ محمد صالح العثيمين</div>
<div>
شرح أسماء الحسنى فى ضوء الكتاب والسنة: الشيخ سعيد القحطاني</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
bagaimana pendapat nada mengenai " <b>Kaidah-kaidah Utama tentang Asma dan Sifat Allah</b> "</div>
<div>
apakah <b>kaidah-kaidah</b> tersebut sudah sesuai???</div>
khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6238255427016470527.post-30741816612494327652011-05-14T04:27:00.000-07:002011-05-14T04:27:46.498-07:00Makalah Pendidikan IslamBlog ini dibuat untuk memberikan informasi kepada para pelajar,santri ataupun mahasiswa mengenai P<b>endidikan Agama Islam</b> "PAI" baik berupa artikel maupun <b>makalah pendidikan islam</b>, dengan tujuan memudahkan para pencari dalam mempelajari agama islam maupun agam <b>islam</b> dan bagi anda yang ingin berbagi<b> ilmu agama islam</b>, anda dapat berpartisipasi dengan cara mengirimkan artikel atau makalah kepada admin;<br />
<br />
email: sembahyank@gmail.com<br />
<br />
semoga blog ini bermanfaat bagi anda dan kami " <b>makalah pendidikan islam </b>"khabibiekahttp://www.blogger.com/profile/18069444096810241358noreply@blogger.com